Fungsialat yang satu ini secara umum cukup luas, terutama dalam dunia laboratorium. Fungsi timbangan analitik adalah untuk mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam jumlah sangat kecil. Tidak hanya mampu menimbang hingga ukuran miligram, keakuratan yang tinggi hingga 4 angka di belakang koma juga menjadi keunggulan dari alat laboratorium
besi maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat. 2. Berat alat. Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan atau mengambil
Jikaterdapat zat cair yang ditimbang, maka seorang peneliti atau laboran terlebih dahulu harus memasukkan zat cair atau bahan kimia cair tersebut ke dalam beaker glass. Diketahui terdapat 5 jenis timbangan analitik yang biasa digunakan di laboratorium. Diantaranya sebagai berikut : Model Timbangan Presisi. Timbangan presisi memiliki
Dilaboratorium terdapat zat kimia berikut. (1) Aseton (2) Benzena (3) Kalium sianida (4) Asam sulfat (5) Hidrogen peroksida Setiap botol zat kimia tersebut diberi label. Zat yang terdapat simbol: (a) (b) pada label berturut-turut adalah larutan nomor (1) dan (2) (1) dan (3) (2) dan (3) (3) dan (4) (4) dan (5) IS I. Solichah Master Teacher
Secaraumum fungsi alat laboratorium ini adalah untuk memisahkan partikel dari zat endapannya. Di lab rumah sakit centrifuge berfungsi untuk memisahkan serum dan plasma darah guna pemeriksaan hematology. 4. Mikropipet. Pada praktikum Kimia di sekolah menengah atas (SMA) mungkin kita sudah mengenal pipet atau sering disebut dengan pipet tetes.
Jadi zat kimia yang memiliki simbol A adalah Asam sulfat (nomor 4) dan zat kimia yang memiliki simbol A dan B adalah Hidrogen peroksida (nomor 5). Jadi, jawaban yang tepat adalah E. Saya berharap semoga jawaban dari pertanyaan Di Laboratorium Terdapat Zat Kimia Berikut diatas dapat memudahkan kalian menyelesaikan soal dengan sempurna.
Bahanbahan gula. laboratorium IPA Menurut Tim e-dukasi.net, bahan kimia di laboratorium IPA berdasarkan sifat zat yang sesuai dengan simbolnya meliputi kelompok: a. Bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol (C2H5OH), eter, spiritus dan belerang (sulfur). b. Bahan yang mudah menguap, seperti eter, alkohol dan spiritus. c.
Berikutmateri kimia kasih kamu 20 contoh zat kimia dalam kehidupan sehari-hari berserta rumus kimianya loh. Air = H 2 O Besi = Fe Tembaga = Cu Garam dapur = NaCl Karbon monoksida = CO Karbon dioksida = CO 2 Oksigen = O 2 Gula = C 6 H 12 O 6 Metana = CH 4 Nitrogen Dioksida = NO 2 Belerang = S Fosfor = P Aki = Hg Emas = Au Perak = Ag
ms1BE. Simbol A menunjukkan bahwa zat kimia tersebut bersifat korosif. Simbol B menunjukkan bahwa zat tersebut bersifat oksidator. Berdasarkan data MSDS Material Safety Data Sheet, Asam Sulfat adalah senyawa kimia berbentuk cairan, memiliki pH <1, dan bersifat korosif. kemudian Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang berbentuk cairan tidak berwarna dan tidak berbau dan dalam konsentrasi 50% bersifat korosif dan oksidator. Jadi, zat kimia yang memiliki simbol A adalah Asam sulfat nomor 4 dan zat kimia yang memiliki simbol A dan B adalah Hidrogen peroksida nomor 5. Jadi, jawaban yang tepat adalah E.
Laboratorium adalah tempat pengujian eksperimen yang memiliki aturan dalam operasi kegiatannya. Banyak peraturan laboratorium yang perlu kamu patuhi demi keselamatan kerja di laboratorium. Salah satu peraturan laboratorium adalah memakai APD yang safety. APD atau alat perlindungan diri merupakan cara pengamanan terhadap kemungkinan kecelakaan kerja. Semua kegiatan di di laboratorium wajib untuk mengikuti aturan keselamatan kerja di laboratorium. Nah lalu apa saja aturan tersebut? Apakah peraturan di laboratorium akan sama atau berbeda pada semua laboratorium? Untuk menjawab hal itu, Blog Kimia sudah merangkumnya pada artikel ini. 5 Peraturan Laboratorium yang Perlu Kamu Patuhi Semua laboratorium biasanya akan menerapkan peraturan lab yang hampir sama pada masing-masing lab-nya. Tujuan diterapkan aturan kerja di laboratorium adalah demi terciptanya keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Berikut merupakan 5 aturan keselamatan kerja di laboratorium yang perlu kamu ketahui 1. Menggunakan Alat Perlindungan Diri Alat perlindungan diri atau APD akan meminimalkan kecelakaan kerja yang mungkin akan terjadi pada saat bekerja. Banyak bahan -bahan kimia berbahaya di Laboratorium dan bisa mengancam kesehatan dan keselamatan penggunanya. Oleh karena itu kamu harus menggunakan APD yang lengkap. Berikut adalah alat perlindungan diri yang harus kamu gunakan pada saat di laboratorium Masker Sarung tangan Jas Laboratorium Kaca mata lab google glass Sepatu yang tertutup Celana panjang Semua APD di atas adalah bentuk perlindungan umum yang harus kamu gunakan pada saat melakukan kegiatan di laboratorium. Namun terkadang peraturan penggunaan APD tambahan juga diperlukan, tergantung dari laboratorium itu sendiri. 2. Tidak Boleh Makan dan Minum di Laboratorium Seperti yang kita ketahui jika laboratorium adalah tempat eksperimen yang menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu tingkat kontaminasi terhadap makanan dan minuman sangatlah tinggi. Apalagi jika kamu sedang melakukan kegiatan eksperimen di laboratorium mikrobiologi. Biasanya lab mikro sering melakukan pengujian terhadap bakteri dan mikroorganisme. Beberapa bakteri dapat dengan mudah menempel pada tangan dan benda sekitar. Sehingga dapat mengakibatkan gangguan saluran pencernaan seperti diare dan sakit perut. Nah, apabila ingin makan dan minum sebaiknya kamu lakukan di luar laboratorium yah. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. 3. Menjaga Kebersihan Laboratorium Laboratorium yang bersih akan menciptakan suasana yang nyaman pada saat melakukan pengujian. Salah satu cara agar laboratorium tetap bersih yaitu dengan mencuci peralatan laboratorium yang telah digunakan. Praktikan juga harus memperhatikan kebersihan meja laboratorium dari tumpahan bahan kimia. Dengan begitu meja laboratorium akan terlihat bersih dan nyaman. 4. Mengambil Bahan Kimia Sesuai Tempatnya Bahan kimia adalah komponen yang digunakan pada saat melakukan pengujian di laboratorium. Bahan kimia tersimpan di lemari penyimpanan dan sudah tertata rapih berdasarkan kelompoknya. Praktikan wajib untuk mengambil bahan kimia sesuai dengan sifat bahan kimia yang akan digunakan. Apabila bahan kimia bersifat asam kuat dan basa kuat maka pengambilan dilakukan di lemari asam. Nah, apabila ingin menuangkan larutan ke dalam buret sebaiknya dilakukan di bawah lantai agar sejajar dengan mata. Intinya lakukan pengambilan bahan kimia sesuai dengan prosedur laboratoium. 5. Mematuhi Peraturan Laboratorium Sesuai SOP Setiap laboratorium pasti memiliki SOP yang dapat membantu kelancaran kegiatannya. SOP adalah singkatan dari standart operating sistem. SOP ini memiliki tujuan agar semua kegiatan di laboratorium berjalan dengan lancar. Kegiatan dari mulai masuk ke laboratorium, melakukan kegiatan eksperimen hingga selesai kegiatan sudah diatur dalam SOP yang berlaku. Jadi kamu harus mematuhi SOP tersebut. Itulah 5 peraturan di laboratorium yang perlu kamu ketahui. Sebagai praktikan tentu kamu harus mematuh segala aturan yang ada di laboratorium bukan? Sekian artikel ini Saya buat, semoga dapat bermanfaat.
August 04, 2019 Salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium yaitu penanganan bahan kimia yang tidak sesuai. Penyimpanan bahan kimia harus mempertimbangkan kualifikasi dan sifat bahan. Bahan kimia tidak harus disimpan sesuai dengan urutan abjad, namun penggunaan dengan abjad akan memudahkan mengelompokkannya. Penyimpanan bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Bahan cair yang telah diencerkan dan bahan padat yang telah dibuat dalam larutan harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan. Bahan kimia yang tidak memiliki label harus disingkirkan dan tidak diperbolehkan untuk digunakan, jika perlu ditelusur identitasnya. Beberapa jenis zat kimia serta peralatannya digunakan di laboratorium IPA. Dengan demikian, kita harus mengetahui sifat-sifat dari semua bahan-bahan kimia yang terdapat di laboratorium. Adapun sifat dari bahan-bahan kimia antara lain beracun, korosif atau mudah terbakar. Oleh karena itu, bahan-bahan ini disimpan dan dikemas dalam botol atau wadah yang diberi dan simbol tertentu. Beberapa simbol dan cara penanganannya dapat dilihat pada tabel berikut. Simbol Sifat Contoh Cara penanganan Radioaktif Karbon-14, uranium, dan plutonium Kalau tidak perlu jangan menggunakan bahan ini, karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang dapat merusak atau mematikan sel-sel tubuh. Beracun Mercuri, sianida, gas klorin, dan karbon tetraklorida bersentuhan, basuh dengan sabun dan alirkan air di atasnya. terhirup atau tertelan, segera muntahkan. susu setelah experimen dengan bahan-bahan ini. Mudah terbakar Alkohol, natrium, fosforus, dan minyak tanah Sediakan lap basah jika terjadi kebakaran oleh minyak atau alkohol, gunakan tabung pemadam kebaran untuk memadamkan api. Berbahaya, berbau tajam, dan menyengat Uap bromin, amonida, dan asam sulfat. Pada saat menggunakan bahan ini tutuplah hidung dan mulut dengan masker dan lakukan di dalam lemari. Muntahkan jika tercium bahan ini dan segera hubungi guru pembimbing. Mudah meledak Campuran hidrogen dan oksigen, dan kalium Disimpan dalam minyak parafin dan jangan disimpan di dalam laboratorium yang lembap.
Laboratorium adalah tempat pengujian yang di dalamnya terdapat bahan kimia berbahaya bagi kita. Oleh karena itu, mengetahui penggunaan alat pelindung diri beserta fungsinya sangatlah penting bagi kamu yang berkativitas di laboratorium Alat pelindung diri ini sangat berguna untuk melindungi diri kita dari kecelakaan kerja, seperti terkena tumpahan zat kimia berbahaya, terkena serpihan alat gelas yang pecah, dan gas berbahaya dari larutan asam dan basa kuat. Berikut ini 5 Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya 1. Jas Laboratorium Jas laboratorium adalah pakaian yang wajib digunakan oleh para peneliti, pekerja, laboran yang bekerja di laboratorium. Lalu mengapa kita perlu memakai jas laboratorium saat bekerja di laboratorium? Penggunaan jas laboraotium adalah bentuk perlindungan diri dari kecelakaan kerja. Dimana fungsi jas laboratorium ini yang sangat berguna untuk melindungi kulit dari percikan zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi. Apabila terjadi tumpahan zat kimia, maka tumpahannya tidak akan langsung terkena kulit. Melainkan akan tertahan terlebih dahulu di jas laboratorium. 2. Sarung Tangan Selain jas laboratorium, sarung tangan juga sangat penting kita gunakan sebagai APD saat beraktivitas di laboratorium. Fungsi sarung tangan di laboratorium adalah untuk melindungi tangan dari benda dan bahan kimia berbahaya. Benda berbahaya ini bisa dari pecahan alat gelas, sedangkan bahan kimia bisa dari larutan pekat. Karet adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan sarung tangan laboratorium karena tidak mudah meresap zat kimia, baik itu cairan atau padatan. 3. Masker Laboratorium Aktivitas yang ada di laboratorium biasanya sering menggunakan bahan kimia yang baunya menyengat dan mengeluarkan gas beracun. Walaupun efeknya tidak secara langsung, namun jika kita sering menghirupnya maka akan jadi masalah di masa yang akan datang. Karena itu kita wajib menggunakan masker saat berada di laboratorium. Fungsi masker laboratorium adalah untuk menutup hidung dan mulut yang bisa menjadi jalan masuknya debu dan gas kimia berbahaya. Terdapat 2 jenis masker yang sering kita temui di laboratorium, yaitu masker medis dan masker gas laboratorium. Kedua macam masker laboratorium ini memiliki fungsi yang berbeda. Dimana masker medis biasa digunakan pada praktik yang lebih universal, sementara masker gas laboratorium digunakan pada praktik analisa yang berhubungan dengan sampel yang mengandung gas-gas berbahaya. 4. Sepatu Safety Gambar Sepatu Keselamatan Laboratorium Tumpahan bahan kimia berbahaya bisa saja mengenai kaki kita saat di laboratorium. Karena itu kita wajib menggunakan sepatu keselamatan sebagai bentuk penerapan K3 yang baik. Fungsi sepatu keselamatan laboratorium adalah untuk melindungi kaki dari percikan atau tumpahan bahan kimia yang berbahaya. Bahan sepatu safety terbuat dari karet yang memudahkan penggunanya saat melakukan pekerjaan di laboratorium. Sepatu keselamatan ini juga tahan terhadap api, larutan pekat dan tekanan tinggi. 5. Kaca Mata Goggles Mata adalah bagian paling vital yang harus kita lindungi saat melakukan aktivitas di laboratorium. Karena itu penggunaan kaca mata google laboratorium adalah hal wajib yang harus kita lakukan. Fungsi memakai kaca mata laboratorium adalah untuk melindungi mata dari percikan zat-zat kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan mata hingga kebutaan. Terdapat 2 macam kaca mata keselamatan yang ada di laboratorium, yaitu clear safety glass dan clear safety goggles. Kesimpulan Sebenarnya masih banyak lagi alat pelindung diri yang ada di laboratorium, misalnya seperti Fire Blanket, alat pemadam api, safety shower dan sebagainya. Namun 5 alat yang kami sebutkan di atas adalah alat pelindung diri yang penggunaannya berada pada tubuh kita sendiri. Demikian penjelasan 5 alat pelindung diri di laboratorium beserta fungsinya. Semoga bermanfaat!
di laboratorium terdapat zat kimia berikut