3) Tadabbur Ayat: Surah ini dinamakan dengan Al-Fatihah karena pembuka dari Al-Qu’ran yang terdiri dari 114 surah. Selain dari Al-Fatihah, surah ini juga dinamakan dengan Ummul Kitab, yakni Induk Kitab. Penamaan tersebut mengandung arti yang sangat dalam, karena dalam surah ini tercantum pokok-pokok ajaran Islam, yakni: 1) Akidah tauhid atau Siri1 Video (Credit): Ustaz Mohd Yusof Arbain Penaja: Persatuan Wanita Islam Prihatin TADABBUR- Surah Al-Fatihah oleh USTAZ SYAARI ABDUL RAHMAN Jugadalam hadits di atas disebut pula bahwa Al Fatihah disebut pula Ummul Qur’an. Surah Al-Fatihah bisa juga disebut dengan Ash Shalah sebagaimana Ulama kita mengatakan diantara nama dari Surah Al-Fatihah adalah Ash Shalah. Jadi ketika kita membaca surah Al-Fatihah hadirkan dalam hati kita karena pada hakekatnya kita bermunajah dan Dengarkantazkirah ringkas Tadabbur Surah al-Fatihah bersama Ustaz Syaari Abd Rahman.PENGUMUMAN📽️MURSHID juga mewujudkan saluran video di Facebook dan Youtu Dinamakansurat Iqra’ atau surat Al-Qalam, Makkiyah dan terdiri dari 19 ayat. Di surat ini Nabi diperintahkan untuk membaca disertai adanya penjelasan tentang kekuasaan Allah terhadap manusia dan penjelasan sifat-sifatnya. Juga disebutkan keterangan tentang pembangkangan sebagian menusia dan balasan yang sesuai dengan perbuatan #surah Al AtTirmidzi dalam Sunan-nya no. 4029 dan dishahihkan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.8202). Sebelum kita membaca ayat diatas maka kita baca ayat sebelumnya “ Ihdinassyiratal mustaqiim “, ( Ya Allah Tunjukilah kami jalan yang lurus ). Jalan yang lurus dijelaskan dalam ayat ke 7 ( (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau Playthis game to review Religious Studies. Tadabbur Al Qur'an artinya adalah? Preview this quiz on Quizizz. Quiz. Tadabbur Surat Al Fatihah. DRAFT. 1st - 6th grade . Played 9 times. 73% average accuracy. Religious Studies, Other. 14 days ago by. aznlova. 0. Save. Edit. Edit. Tadabbur Surat Al Fatihah DRAFT. 14 days ago by. aznlova. 1st - 6th İsraSuresi-Surah al İsra-Mustafa İsmail-23/29 سورة الإسر (HD nature video) Fetchalienated. 2:14. Surah Al-Inshiqaq,bacaan dalam shalat,bacaan dzikir,bacaan Al-Qur'an,tadabbur qur,an,bacaan juzz amma,hafalan juz30,murottal qur'an,bacaan pengusir jin,bacaan pengantar tidur. AL-Bayan. Kemudiandisyariatkan dari akhir Al-Fatihah kita dalam sholat dengan mengucap امين . “Aamiin” yakni kunci jawaban penutup dari surat Al-Fatihah dalam sholat kita. Dan kata penutup ini hanya disampaikan kepada nabi Muhammad SAW dari Allah SWT. melalui perantara malaikat Jibril AS. Hal ini disampaikan oleh sebagai bentuk cinta-Nya kepada KuliahSelepas Subuh : Tadabbur Surah Al-Fatihah bersama Ustaz Syahmi (CEO Tadabbur Center) dan moderator Tn Hj Ahmad Firdaus Mahmod lmJA. – Surah Al Fatihah merupakan surah pembuka dalam Al-Quran. Selain itu Al Fatihah juga menjadi surah yang selalu kita baca dalam ibadah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Hal ini menjadi salah satu bukti dari istimewanya surah Al-Fatihah. Sebab itu, umat Muslim seluruh dunia perlu memahami kembali isi surah tersebut, apakah sudah sesuai dengan perilaku kita sehari-hari ataukah hanya dihafal dan diucap secara lisan saja? Surah yang terdiri dari 7 ayat ini, diawali dengan menyebut nama Allah SWT Bismillahhirrahmannirrahim dulu sebelum menyebutkan segala sesuatu. Di sini menunjukkan kepada  umat Islam agar senantiasa segala perbuatan atau ucapan dimulai dengan membaca bismillahirrahmanirrahim supaya berkah, dan juga membedakan dengan para penyembah berhala yang ketika memulai segala perbuatan dan ucapan dengan nama berhala berhalanya, misalnya bismillata, bismiluzza, bismihabl, dan yang lainnya. Menurut Ibnu Jarir, Lafal “Alhamdulillah” dalam ayat kedua surah ini merupakan kalimah kesyukuran bagi seorang hamba yang ikhlas melakukan ibadah kerana  Allah SWT. Lafal ini juga mengajarkan kepada kita agar senantiasa banyak bersyukur, karena jika kita banyak bersyukur, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat kepada kita. Arrahman Arrahim, Allah SWT mempunyai 99 nama yang indah Asmaul husna Lantas mengapa Arrahman Arrahim yang disebutkan di ayat ketiga surah tersebut? Sifat Arrahman adalah sifat pengasih Allah SWT yang mencakup kepada semua makhluknya, sedangkan Arrahim adalah sifat penyayang Allah SWT untuk orang mukmin saja. Makna ayat ini mengajarkan kepada kita agar mempunyai sifat kasih sayang kepada sesama makhluk di bumi ini, karena kita hidup di dunia tidak sendirian. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ke 4 surah ini, “yang menguasai dihari pembalasan” Allah SWT Yang akan menjadi qadi atau hakim pada hari pembalasan kelak. Maka memintalah segala sesuatu hanya kepada Allah SWT, pemilik hari pembalasan. Jangan meminta kepada yang lainnya. Akhir kata, dalam surah Al-Fatihah, terdapat beberapa kandungan yang mencakup tujuan dari  Al- Qur’an. Seperti prinsip dan turunan ajaran agama yang meliputi aqidah, ibadah, syariah, keyakinan terhadap Hari Akhir, keimanan atas sifat mulia Allah, juga permohonan pertolongan melalui doa. Surah ini juga mengandung prinsip prinsip asasi semua surah di dalam Al-Quran. 100% found this document useful 1 vote303 views24 pagesDescriptionThe Tadabbur-i-Qur’an is a monumental commentary of the Qur’an written by Amin Ahsan Islahi d 1997. Extending over nine volumes of six thousand pages, this masterful work was completed in a span of twenty two years. It is a unique commentary by a person no less unique. Abide by the truth even if your shadow deserts you’, was his life-long motto and anyone who has had a chance to carefully read this commentary will testify that Islahi has tried his utmost to live up to this © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote303 views24 pagesTadabbur 001 Surah Al FatihaDescriptionThe Tadabbur-i-Qur’an is a monumental commentary of the Qur’an written by Amin Ahsan Islahi d 1997. Extending over nine volumes of six thousand pages, this masterful work was completed in…Full description بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma dia berkata Tatkala Jibril duduk di sisi Rasulullah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tiba-tiba dia mendengar suara retak dari arah atas lalu dia mengangkat kepalanya, seraya berkata هَذَا بَابٌ مِنْ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ “Ini adalah suara salah satu pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini, belum pernah pintu ini dibuka kecuali hari ini. Maka turunlah darinya seorang malaikat,” lalu Jibril berkata“Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, dia tidak pernah turun sama sekali kecuali pada hari ini”. lalu malaikat itu mengucapkan salam dan berkata“Bergembiralah kamu wahai Muhammad dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab Surah Al-Fatihah dan beberapa ayat penutup surah Al-Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf pun darinya kecuali pasti engkau akan mendapatkannya”. HR. Muslim 1/554 dan An-Nasa`i 2/138. Dari hadist diatas menujukkan bahwasanya langit memiliki pintu dimana setiap pintu ada malaikat yang menjaganya, kemudian turunnya malaikat ke dunia adalah atas perintah Allah Subhanahu wata’ala. وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ ۖ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “Dan tidaklah kami Jibril turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa”. QS. Maryam 64. Kata tidaklah engkau membacanya wahai Muhammad melainkan setiap huruf engkau akan diberikan, maksudnya adalah pada 2 surah tersebut didalamnya terdapat doa yang tidaklah kita membacanya melainkan Allah akan mengabulkannya dan memberikan kepada kita. Allah subhanahu wata’ala membagi surah Al-Fatihah menjadi 2 dimana sebagiannya untuk Allah dan sebagian yang lain untuk hambanya, hal ini disebutkan dalam hadist Qudsi عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ . قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ». Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda“Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an yaitu Al Fatihah, maka shalatnya kurang tidak sah beliau mengulanginya tiga kali, maksudnya tidak sempurna”. Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata“Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda“Allah Ta’ala berfirman Aku membagi shalat maksudnya Al Fatihah menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil alamin segala puji hanya milik Allah’, Allah Ta’ala berfirman Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ar rahmanir rahiim Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’, Allah Ta’ala berfirman Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan maaliki yaumiddiin Yang Menguasai hari pembalasan’, Allah berfirman Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’, Allah berfirman Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta alaihim, ghoiril magdhuubi alaihim wa laaddhoollin’ tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat, Allah berfirman Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. HR. Muslim no. 395. Juga dalam hadits di atas disebut pula bahwa Al Fatihah disebut pula Ummul Qur’an. Surah Al-Fatihah bisa juga disebut dengan Ash Shalah sebagaimana Ulama kita mengatakan diantara nama dari Surah Al-Fatihah adalah Ash Shalah. Jadi ketika kita membaca surah Al-Fatihah hadirkan dalam hati kita karena pada hakekatnya kita bermunajah dan berdiolog dengan Allah Subhanahu wata’ala. Ketika kita membaca إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’, Allah berfirman Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Ketika membaca ayat tersebut gantungkan segala harapan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, keluhkan semua masalah kita kepada Allah, inilah menjadi rahasia mengapa sholat menjadi penyejuk mata bagi orang yang beriman, Allah berfirman إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا إِلَّا الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya“. QS. Al- Ma’arij 19-23. Dalam ayat diatas Allah mengecualikan keburukan tersebut kepada orang – orang yang sholat dan rajin mengerjakan sholat adapun yang tidak sholat maka mereka memiliki sifat kikir dan berkeluh kesah, oleh karenanya perbanyak mengerjakan sholat karena ketika kita sholat kita membaca surah Al-Fatihah yang didalamnya terdapat doa yang dikabulkan oleh Allah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan”Iyyaka Na’budu” itu menolak riya dan Wa Iyyaka Nasta’in itu menolak kesombongan yang ada pada diri kita“. Kita beribadah semata – mata hanya kepda Allah Subhanahu wata’ala dan kita menjaga diri kita dari segala bentuk kesyirikan baik syirik besar atau syirik kecil yang bisa menggerogoti pahala dan amalan yang kita kerjakan dan jika kita mempersekutukan Allah dalam ibadah maka dihapuskan seluruh amalan yang kita kerjakan, Allah berfirman وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. QS. Az Zumar 65. Jangan bergantung semata – mata kepada kekuatan kita , harta dan kekeyaan yang kita miliki. Al-Qur’an penuh dengan kisah dan sejarah bagaimana orang yang bangga dengan kekuasaan dan hartanya seperti Fir’aun yang memiliki kekuasaan namun dihancurkan oleh Allah Subahnahu wata’ala begitupula harun yang ketika ditanya”Dari mana engkau mendapatkan kekayaan seperti ini”, ia menjawab”Saya dapatkan dari kecerdasanku“, sehingga Allah menenggelamkannya bersama dengan kekayaannya dibawah dasar bumi. Kita telah mendapatkan sejarah mereka dan menjadi saksi atas mereka agar kita menjauhi keburukan mereka. Bertawakkal lah hanya kepada Allah karena para salaf ketika tali sandalnya putus sebelum mereka mengadu kepada manusia mereka terlebih dahulu mengadu kepada Allah Subhanahu wata’ala, biasakan diri kita untuk bergantung kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta alaihim, ghoiril magdhuubi alaihim wa laaddhoollin’ tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat, Allah berfirman Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. Kita meminta hidayah dan petunjuk dari Allah dan yang lebih penting dari itu adalah bagaimana Allah Subhanahu wata’ala memberikan kita petunjuk untuk mengikuti hidayah tersebut . Ada doa yang dianjurkan untuk dibaca agar kita senantiasa diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala اللهم أرنا الحق حقاً وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه “Ya Allah, tampakkanlah kepada kami yang benar itu sebuah kebenaran dan berikan rizki kepada kami untuk mengikutinya. Tampakkanlah kepada kami yang batil itu sebuah kebatilan dan berikan rizki kepada kami agar menjauhinya“. Banyak orang yang mengatakan saya tahu bahwa itu adalah sholat wajib yang diwajibkan oleh Allah, saya tahu bahwa menutup aurat itu wajib akan tetapi saya belum mampu mengerjakannya, mengetahui bahwasanya ini haram namun sulit meninggalkannya maka cara yang terbaik adalah senantiasalah minta petunjuk dan hidayah kepada Allah Subhanahu wata’ala. ghoiril magdhuubi bukan golongan yang engkau murkai Yang dimaksudkan adalah orang – orang yahudi karena mereka mengetahui yang haq benar namun tidak mengikutinya. Dijelaskan dalam Surah An-Nisa Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya“. QS. An-Nisa 69. Wa laaddhoollin dan bukan jalan orang yang sesat Yang dimaksudakan adalah orang – orang nasrani yang beribadah dengan kejahilan Kebodohan, Berkata Sofyan At Tsaury Rahimahullah “Barangsiapa yang rusak dari kalangan para ulama dia tidak mengamalkan ilmunya maka ada kemiripan dengan orang yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ruhban orang – ornag yang semangat ibadah akan tetapi tidak didasari dengan ilmu maka ada kemiripan dengan orang – orang nasrani“. Wallahu A’lam Bish Showaab Oleh Ustadz Harman Tajang, Lc., Hafidzahullahu Ta’ala Direktur Markaz Imam Malik Kamis, 04 Rabiul Awal 1438 H Fanspage Harman Tajang Kunjungi Media MIM Fans page Website Youtube Telegram Instagram ID LINE Tadabur Surat Al Fatihah ayat ke-6 ‫ق‬ ‫ال‬ ‫تعاىل‬ { ‫ﱗ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﱙ‬ ‫ﱚ‬ } ‫الفاحتة‬ ‫[سورة‬ 6 ]. Artinya "Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus" Surat Al Fatihah 6 Surat Al Fatihah adalah surat yang agung, surat yang membuat sholat seseorang tidak sah kecuali dengan membacanya, surat yang selalu kita ulang minimal 17 kali didalam sholat-sholat kita dalam sehari semalam… Surat yang didalamnya terkandung doa yang sangat agung, doa kepada pencipta langit dan bumi, doa kepada penguasa dan pembolak balik hati, doa kepada Dzat yang memberi hidayah untuk kebahagian yang hakiki, doa itu terdapat di ayat ke-6 dari surat ini … { ‫ﱗ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﱙ‬ ‫ﱚ‬ } Yang Artinya "Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus" Surat Al Fatihah 6 Inilah doa pengakuan dari seorang hamba akan keMahakuasaan Tuhannya dalam memberi hidayah, sebuah doa yang menunjukkan lemah dan tidak berdayanya manusia dihadapan penciptanya, sebuah doa yang bisa mengantarkan hamba kepada pintu rahmat dan ampunanNya. { ‫ﱗ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﱙ‬ ‫ﱚ‬ } Dengan doa ini seorang hamba menjadi tahu bahwa hanya Allah-lah tempat memohon, karena Dia-lah satu-satunya pemberi hidayah kepada jalan yang lurus, pemberi petunjuk kepada keselamatan di dunia dan akherat, yang dapat membebaskan hamba dari segala kesedihan dan kesempitan dunia yang fana ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 Tadabbur Ayat Tadabur Surat Al Fatihah ayat ke-6 قلا اعت ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ6Artinya “Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus” Surat Al Fatihah 6 Surat Al Fatihah adalah surat yang agung, surat yang membuat sholat seseorang tidak sah kecuali dengan membacanya, surat yang selalu kita ulang minimal 17 kali didalam sholat-sholat kita dalam sehari semalam… Surat yang didalamnya terkandung doa yang sangat agung, doa kepada pencipta langit dan bumi, doa kepada penguasa dan pembolak balik hati, doa kepada Dzat yang memberi hidayah untuk kebahagian yang hakiki, doa itu terdapat di ayat ke-6 dari surat ini … ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ Yang Artinya “Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus” Surat Al Fatihah 6 Inilah doa pengakuan dari seorang hamba akan keMahakuasaan Tuhannya dalam memberi hidayah, sebuah doa yang menunjukkan lemah dan tidak berdayanya manusia dihadapan penciptanya, sebuah doa yang bisa mengantarkan hamba kepada pintu rahmat dan ampunanNya. ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ Dengan doa ini seorang hamba menjadi tahu bahwa hanya Allah-lah tempat memohon, karena Dia-lah satu-satunya pemberi hidayah kepada jalan yang lurus, pemberi petunjuk kepada keselamatan di dunia dan akherat, yang dapat membebaskan hamba dari segala kesedihan dan kesempitan dunia yang fana ini.  ﱘ ﱙ Adalah jalan yang lurus, jalan yang terang dan jelas, jalan yang mengantarkan kepada kepada Allah subhanahu wa ta’ala, jalan yang menuntun kepada surgaNya yang penuh dengan kenikmatan abadi. Yaitu jalannya para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan para Sholihin. ﱛ ﱜ ﱝ ﱞ 7Jalannya orang-orang yang telah engkau beri mereka kenikmatan. Dan bukan jalannya  ﱟ ﱠ ﱡ Bukan jalan orang yang engkau murkai, bukan jalannya orang yang mengetahui kebenaran lalu meninggalkannya, seperti layaknya yahudi dan semisalnya. Dan bukan pula jalannya  ﱢ ﱣ ﱤ 2 Tadabbur Ayat Orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang beramal dalam kebodohan, beramal tanpa ilmu dan petunjuk, seperti layaknya kaum Nasrani dan yang semisal mereka. ﱗ ﱘ ﱙ ﱚAdalah sebuah doa yang menjadikan kita sebagaiumat yang disebutkan dalam sebuah ayat ﱚ ﱛ ﱜ ﱝ 143Umat yang pertengahan dalam segala hal. Doa yang menjadikan kita berhak mendapat predikat ﱎ ﱏ ﱐ ﱑ ﱒ ... ﱧ110Sebaik-baik umat yang dikeluarkan Di muka bumi ini. Umat yang mau mengakui akan kebodohan dirinya, lalu mendorongnya untuk selalu belajar dan memperbaiki diri untuk dapat menjadi lebih baik. Sehingga dengannya ia bisa beramal dengan ilmu dan bashirah yang diambil dari Al Qur’an al Karim dan petunjuk Nabi Al amin sholallahu alaihi wasallam. ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ Itulah doa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala  ﱈ ﱉ ﱊTuhan semesta alam. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita dan menuntun kita kepada jalan yang lurus ﱘ ﱙ   Buraidah-Qassim-KSA 16 Rabiul Awwal 1442H/2 November 2020M Agus Rinaldi Afrizal, Lc ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

tadabbur surat al fatihah